Senin, 11 Maret 2013

Musda PD-IPI Provinsi Kaltim : Genjot Pemda Dukung Profesi Pustakawan

0 komentar
Samarinda, Kaltim—Tidak dipungkiri keberadaan pustakawan di beberapa perpustakaan—baik perpustakaan umum, perguruan tinggi, maupun perpustakaan khusus—belum memenuhi kualitas dan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Di sisi lain, pustakawan juga mengeluhkan kalau profesi yang dijalani tidak pernah diapresiasi, bahkan cenderung diremehkan.

Dalam Undang-Undang Perpustakaan pasal 14 disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya cetak dan karya rekam (KCKR) secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan penelitian, pelestarian informasi dan rekreasi para pemustaka. Pengelola yang dimaksud adalah pustakawan, seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh lewat pendidikan dan tanggung jawab melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. “Jadi, bukan pegawai buangan atau tidak terpakai, melainkan pegawai profesional,” papar Ketua Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (PP-IPI) Dedi Junaedi saat menjadi narasumber Rakor dan Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Kaltim di Balai Pustaka Badan Perpustakaan Kaltim, Senin, (25/2).

Pustakawan termasuk ke dalam rumpun jabatan fungsional yang telah diatur Undang-undang. Kegiatan pustakawan berhubungan dengan penelitian, peningkatan dan pengembangan konsep, teori dan model operasional serta penerapan ilmu pengetahuan di bidang pengembangan dan pemeliharaan koleksi arsip, perpustakaan, musium, koleksi benda seni dan benda yang sejenis pelaksanaan teknis yang berhubungan dengan kearsipan dan kepustakaan.

Pentingnya tugas pustakawan dalam mencerdaskan masyarakat semestinya mendapat apresiasi yang sepadan dari pemerintah, utamanya besaran insentif atau tunjangan fungsional yang diterima. “Saya memandang hal itu perlu diperhatikan,” ujar Staf Ahli Gubernur Bidang SDM dan Pendidikan Dwi Nugroho di depan peserta Rakor. Ia berpendapat terbatasnya jumlah pustakawan di Provinsi Kaltim tidak terlepas karena kecil (bahkan) tidak jelasnya insentif. Dukungan Pemprov untuk meningkatkan tunjangan fungsional akan mampu memotivasi generasi penerus untuk berprofesi sebagai pustakawan.

Dwi mengakui, minat masyarakat berprofesi sebagai pustakawan masih minim. Apalagi untuk jenjang PNS, banyak yang tidak tertarik pada bidang kerja tersebut. Mereka lebih memilih menjadi staf di suatu dinas/badan, tambahnya.

Kepala Badan Perpustakaan Provinsi Kaltim Sri Sulasmi Retno Wijayanti menambahkan hingga saat ini jumlah tenaga pustakawan yang dimilikinya baru berjumlah 66 orang, dan kesemuanya bermukim di ibukota provinsi. “Belum ada satupun kabupaten/kota yang memiliki pustakawan,” terangnya. Guna mengatasi ketertinggalan tersebut, Sri Sulasmi meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar diisi formasi pustakawan hingga ke tingkat kabupaten dan kota. Tidak melulu untuk ditempatkan di Badan Perpustakaan Provinsi. Pustakawan yang direkrut nantinya bisa berasal dari mana saja, termasuk PNS di kabupaten/kota. Yang penting, berminat menggeluti dan mampu memberikan dorongan agar perpustakaan dapat berjalan optimal, lanjut Sri.

Dalam menjalankan tugasnya, para pustakawan berpedoman pada 4 (empat) esensi tujuan perpustakaan, antara lain (1) kepada pemustaka, bagaimana memberikan layanan dan memberdayakan koleksi bahan perpustakaan, (2) meningkatkan kegemaran membaca, yang diawali minat membaca (reading insterest), lalu berlanjut dengan kebiasaan membaca (reading habit), beranjak alih menjadi budaya membaca (reading culture), dan puncaknya yaitu keterampilan membaca (reading skills), (3) memperluas pengetahuan, dan (4) mencerdaskan kehidupan bangsa, kemampuan membaca pada akhirnya memberikan kemampuan memaknai apa yang dibaca (literasi informasi) sebagai indikasi kecerdasan pembacanya. “Today a reader, tomorrow a leader,” ucap Dedi Junaedi mantap.

Perpustakaan merupakan ujung tombak dalam mengajak masyarakat untuk mau membaca. Tidak peduli jika mereka bermukim di daerah terpencil, pulau terluar, daerah perbatasan, bahkan masyarakat yang memiliki cacat (fisik/mental) sekalipun, perpustakaan harus mampu menjalankan kewajibannya sebagai penyambung kebutuhan ilmu pengetahuan dan informasi. Pustakawan tidak lepas dari peran tersebut. Esensi dari tugas kepustakawan adalah mengupayakan seluruh komponen dari perpustakaan, informasi dan sistem informasi lainnya bekerja secara harmonis, tambahnya.

Beberapa peran pustakawan yang diperlukan bagi pemustaka, antara lain mengidentifikasi kumpulan informasi sehingga lebih tertata, mengelola dan mengklasifikasikan informasi, membuat sistem pencarian informasi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, dan menempatkan sumber-sumber rujukan dan merumuskan/memperdalam suatu topik.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PP-IPI Dedi Junaedi melantik kepengurusan utama PD IPI Provinsi Kaltim dengan menunjuk Drs. Sumindar sebagai Ketua PD IPI Provinsi Kaltim. Sedangkan, posisi sekretaris dijabat oleh Achmad Dadiri, M.Pd, dan bendahara dipegang oleh Kusiatun, S.Sos.

Sumber: Hartoyo D
Read full post »

Jumat, 01 Maret 2013

Lomba

0 komentar
Sayembara Sastra - SAWTAKA NAYYOTAMA 2013 2 Maret 2013. Dalam upaya memajukan dunia sastra di Indonesia, Sastra Welang Pustaka menggelar sayembara sastra yang terdiri dari dua kategori yakni lomba penulisan puisi dan penulisan cerpen. Sayembara ini digelar secara Nasional dan akan dicari pemenang Juara 1/2/3 dan Harapan 1/2/3. 10 besar dalam tiap kategori baik puisi dan cerpen yang akan dibukukan dalam satu antologi. Sawtaka Nayyotama 2013 adalah penyelenggaraan di tahun pertama, sebuah program baru dari Teater Sastra Welang - Bali dan dirancang menjadi program tahunan di bidang kesusastraan. Sawtaka adalah akronim dari Sastra Welang Pustaka dan Nayyotama dalam bahasa Sansekerta berarti kebijaksanaan yang utama. Berharap program ini menerbitkan karya �" karya yang bermanfaat dan mampu memberi inspirasi , mengangkat nilai �" nilai kemanusiaan dan mengembalikan fungsi sastra sebagai ajaran akan nilai kehidupan. Persyaratan Lomba :
1. Peserta : Umum se - Nusantara
2. Pendaftaran Rp. 30.000 per naskah. Harga Paket Rp. 100.000 / 5 naskah dan Rp. 150.000/ 10 naskah. Bebas naskah puisi atau cerpen.
3. Tema Puisi dan Cerpen : Bebas
4. Naskah belum pernah dibukukan. Naskah yang sudah pernah dipublikasikan di koran, maupun jejaring sosial diperbolehkan mendaftar. Naskah wajib karya sendiri, bukan karya orang lain, contekan , saduran.
5. Tiap peserta boleh mengikuti kedua kategori lomba, dan boleh mengirim lebih dari satu naskah. Biaya pendaftaran menyesuaikan jumlah naskah yang dikirim.
6. Panjang Puisi maksimal 3 halaman A4, spasi 1,5, dengan huruf Times New Roman ukuran 12.
7. Cerpen terdiri dari 3-10 halaman A4, spasi 1,5, dengan huruf Times New Roman dengan ukuran 12.
8. Menuliskan biodata dan profil penulis di akhir naskah
9. Naskah dan Bukti transfer dikirim ke email mochsatriowelang@gmail.com
10. Uang Registrasi ditransfer via rekening BCA : 7680 257579 MANDIRI : 900 000 1694 372 a/n Moch Zaenal Efendi
11. Hadiah ( masing �" masing kategori Puisi dan Cerpen )
Juara 1 : Piala, Piagam Penghargaan, Buku Sastra , Uang Pembinaan Rp. 400.000 dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
Juara 2 : Piala, Piagam Penghargaan, Buku Sastra Uang Pembinaan Rp. 300.000 dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
Juara 3 : Piala, Piagam Penghargaan, Buku Sastra dan Uang Pembinaan Rp.250.000 dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
Juara Harapan1 : Piala, Piagam Penghargaan, Buku Sastra dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
Juara Harapan 2 : Piala, Piagam Penghargaan, Buku Sastra dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
Juara Harapan 3 : Piala Piagam Penghargaan, Buku Sastra dan Antologi Cerpen �" Puisi Sawtaka Nayyotama 2013
12. Pendaftaran sudah dibuka dari sekarang dan ditutup pada tanggal 30 MARET 2013
 13. Dewan Juri Cerpen dan Dewan Juri Puisi adalah para sastrawan dan penggerak seni sastra yang tinggal di Bali.
 14. 10 Karya Puisi Terbaik dan 10 Karya Cerpen Terbaik akan dibukukan dalam satu antologi dan masing �" masing penulis pemenang mendapatkan 3 buah buku sebagai bukti terbit. Ongkos pengiriman ditanggung oleh penulis. Buku Antologi Cerpen dan Puisi Sawtaka Nayyotama 2013 diterbitkan pada tahun 2014.
15. Para pemenang diumumkan pada tanggal 15 APRIL 2013 di web : www.baliartetalase.blogdrive.com atau di group FB : FORTES BALI ( FORUM TEATER DAN SASTRA )
16. Info lebih lanjut, hubungi Moch Satrio Welang di 0878 6022 9862
Read full post »
 

Copyright © Library Fans Club (LFC) Ushuluddin Walisongo Design by Free CSS Templates | Blogger Theme by BTDesigner | Adapted by Faizun